Trilogi I : Menyelamatkan Kembali Candi Borobudur
Trilogi II : Dekonstruksi dan Rekonstruksi Candi borobudur
Trilogi III : Candi Borobudur dalam Multiaspek
KOPASKA13 13:41 New Google SEO Bandung, Indonesia
Trilogi II : Dekonstruksi dan Rekonstruksi Candi borobudur
Trilogi III : Candi Borobudur dalam Multiaspek
KOPASKA13 13:41 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pernah baca buku seri ? Rasanya setiap selesai baca satu seri pasti
pengen lanjut ke seri berikutnya. Buku di atas adalah salah satu dari
judul buku favorit saya. Buku anak-anak sih, tentang petualangan 3 orang
anak yaitu Jason, Julia, dan Rick. Tapi enak juga dibaca sama orang
dewasa termasuk saya yang udah 30 tahun hehehe. Kalau baca buku fiksi,
imajinasi langsung muncul. Terkadang saya seperti masuk ke dalam dunia
dalam buku tersebut (lebay gak sih ? hehe). Dan kadang bener-bener
pengen ngalamin kejadian yang ada dalam buku tersebut. Mulai deh
berkhayal-khayal.
Buku Ulysses Moore adalah novel seri yang ditulis oleh Pierdomenico Baccalario, berkebangasaan Italia. Buku Ulysses Moore mempunyai 13 seri, Berikut penampakan bukunya ......
2. The Long-Lost Map (Peta Yang Hilang) |
3. The House of Mirrors (Rumah Cermin) |
4. The Isle of Masks (Pulau Topeng) |
5. The Stone Guardians (Penjaga Batu) |
6. The First Key (Kunci Utama) |
8. The Lord of the Ray (Master Petir)
9. The Shadow Labyrinth (Labirin Bayangan)
10. The Ice Land (Tanah Es)
11. The Ash Garden (Taman Abu)
12. The Imaginary Travelers (Wisatawan Khayalan)
13. The Boat to Time (Perahu Waktu) KOPASKA13 17:23 New Google SEO Bandung, Indonesia
Judul : Ulysses Moore - Peta yang Hilang
Di Mesir, Jason dan Rick berusaha mengambil peta pada ruangan yang tak pernah ada sebelum orang lain mendapatkannya. Mereka terkejut ketika mereka bertemu Oblivia di Mesir Kuno! Bagaimana Oblivia dapat masuk ke Mesir Kuno? Apakah ada lebih dari 1 pintu di Kilmore Cove? Lalu bagaimana dengan usaha Julia dan Nestor yang berusaha menyingkirkan Manfred? Apakah Manfred berhasil mendapatkan kunci – kunci tersebut? Ikuti terus petualangan Jason, Julia, dan Rick di buku kedua ini yang penuh dengan suasana Mesir Kuno. Selamat Membaca.
Penulis :
Pierdomenico Baccalario
Penerjemah :
Damaring Tyas Wulandari, S.Si
Penerbit :
Erlangga for Kids
Tahun terbit : 2006
Cetakan :
Pertama
Buku kedua yang merupakan
lanjutan dari novel pertama Ulysses Moore yang berjudul Pintu Waktu lebih
mengambil banyak latar di Mesir Kuno. Julia tertinggal di Argo Manor. Sehigga
hanya Jason dan Rick yang pergi ke Mesir Kuno. Di sana, mereka bertemu dengan
seorang gadis bernama Maruk. Maruk mengajak mereka mengelilingi Mesir Kuno dan
memperkenalkan mereka kepada sang
Pustakawan Agung. Dari miniatur kapal Nefertiti’s
Eye yang mirip dengan yang ada di
Argo Manor dan berbagai catatan di perpustakaan Mesir, Jason dan Rick tau bahwa
Ulysses Moore sering mengunjungi Mesir Kuno bersama isterinya, Penelope.
Sementara itu, Julia yang
berada di Argo Manor sangat bingung. Ia mencoba kembali melalui pintu untuk
menyusul saudara dan temannya, namun pintu tidak dapat dibuka. Di tengah
kebingungannya itu, Nestor menjelaskan apa yang terjadi di Argo Manor dan tentang
Oblivia Newton. Manfred, pengawal Oblivia juga sedang berusaha menyusup ke Argo
Manor untuk mencuri salah satu kunci yang dipegang oleh Julia. Akhirnya, Julia
dan Nestor bekerja sama untuk menyingkirkan Manfred dari Argo Manor.
Di Mesir, Jason dan Rick berusaha mengambil peta pada ruangan yang tak pernah ada sebelum orang lain mendapatkannya. Mereka terkejut ketika mereka bertemu Oblivia di Mesir Kuno! Bagaimana Oblivia dapat masuk ke Mesir Kuno? Apakah ada lebih dari 1 pintu di Kilmore Cove? Lalu bagaimana dengan usaha Julia dan Nestor yang berusaha menyingkirkan Manfred? Apakah Manfred berhasil mendapatkan kunci – kunci tersebut? Ikuti terus petualangan Jason, Julia, dan Rick di buku kedua ini yang penuh dengan suasana Mesir Kuno. Selamat Membaca.
http://ourdreamsandhopes.blogspot.co.id/2016/03/resensi-buku-judul-ulysses-moore-peta.html
KOPASKA13
16:42
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Kalian suka membaca buku? Kalian suka menonton film? Jika iya, maka
kalian tidak asing lagi dengan kata sinopsis dan resensi. Iya, sinopsis
dan resensi adalah dua hal yang memiliki makna berbeda, namun sering
dianggap sama. Berikut saya sajikan beberapa perbedaan antara sinopsis
dan resensi.
1. Sinopsis beda isi dengan resensi
Dari segi isi, sinopsis dan resensi sudah berbeda. Sinopsis berisi
ringkasan isi dari sebuah buku atau novel. Meskipun berisi ringkasan,
sebuah sinopsis tetap bisa mencerminkan isi sebuah buku dengan baik. Di
sisi lain, resensi berisi ringkasan atau ulasan dari pembaca tentang
identitas, isi, harga, kelebihan dan kekurangan suatu buku.
2. Semua buku ada resensinya, tetapi tidak semua buku ada sinopsisnya
Hal ini masih berkaitan dengan isi. Resensi berisi ulasan suatu buku,
sehingga semua buku bisa diresensi, termasuk buku pelajaran seperti buku
mate-matika. Sedangkan sinopsis berisi ringkasan cerita, jadi hanya
novel atau buku yang ada unsur cerita yang ada sinopsisnya.
3. Membuat resensi lebih menantang dibandingkan membuat sinopsis
Tidak dapat dipungkiri bahwa menulis resensi itu tidak mudah. Peresensi
harus menilai, menimbang, dan memberikan pendapatnya terhadap suatu
buku, dan hasil resensi tersebut, nantinya akan menjadi titik acuan para
pembaca yang ingin membaca buku tersebut. Berbeda dengan resensi,
seorang pembuat sinopsis tidak perlu mengeluarkan pendapatnya tentang
suatu buku, ia hanya perlu menceritakan kembali apa yang sudah ia baca,
namun dalam bentuk lebih ringkas.
4. Sinopsis dan Resensi memiliki tujuan yang berbeda
Sesuatu akan dianggap berbeda apabila memiliki tujuan yang berbeda.
Misalnya gunting rambut dan gunting rumput adalah benda yang berbeda
karena tujuan penggunaanya juga berbeda. Begitu pula dengan sinopsis dan
resensi, dua hal ini memiliki tujuan yang berbeda. Sinopsis bertujuan
meringkas sebuah buku, dengan mencatat poin-poin penting di dalamnya.
Sedangkan resensi bertujuan untuk mengulas buku yang telah dibaca dengan
memberikan pertimbangan tentang isi buku, kelebihan dan kelemahan buku,
bahkan harga buku.
5. Resensi sangat subjektif, sedangkan sinopsis tidak
Jika kita baca beberapa sinopsis buku yang sama dari orang yang
berbeda, maka yang kita temukan adalah hasil yang tidak jauh berbeda.
Para pembuat sinopsis akan membuat ringkasan sesuai buku yang dibacanya.
Di sisi lain resensi adalah makhluk yang beda lagi jenisnya, ia sangat
kental akan unsur subjektifitas pembaca. Boleh jadi sebuah buku sangat
baik menurut si A, tapi biasa saja menurut si B, atau bahkan sangat
buruk menurut si C.
Sekian artikel dari saya, semoga membantu.
https://sujianto7.blogspot.co.id/2015/09/perbedaan-sinopsis-dan-resensi-yang.html
KOPASKA13
16:37
New Google SEO
Bandung, IndonesiaJudul : Ulysses Moore - Pintu Waktu
Penulis :
Pierdomenico Baccalario
Penerjemah :
Damaring Tyas Wulandari, S.Si
Penerbit :
Erlangga for Kids
Tahun terbit : 2006
Cetakan : Pertama
Tebal Buku : 222
halaman
Pierdomenico Baccalario adalah penulis asal Italia
kelahiran 6 Maret 1974. Dia dikenal sebagai
penulis fiksi dan salah satu novelnya yang paling laris selama ini adalah seri
Ulysses Moore. Seri Ulysses Moore sendiri ada 13 novel yang dia tulis dari
tahun 2004 – 2013. Seri Ulysses Moore yang pertama yaitu pintu waktu. Penulis
akan mengulas sedikit tentang novel ulysses Moore : Pintu Waktu.
Jason dan Julia Covenant, sepasang anak kembar berusia
sebelas tahun pindah ke sebuah rumah di daerah Kilmore Cove Cornwall. Jason
yang senang bertualang sangat menyukai rumah itu, apalagi sejak tiba di rumah
itu dia merasa ada suatu misteri yang sedang menunggunya untuk dipecahkan.
Merasa .. yaa .. merasa lebih tepatnya, bukan melihatnya. Jason lebih percaya
dengan nalurinya daripada akal sehatnya. Berbeda dengan kembarannya, Julia.
Julia tidak pernah percaya pada apapun yang tak bisa dia cicipi, sentuh, atau
beli dengan kartu kredit ayahnya.
Meskipun begitu, dia masih percaya pada beberapa hal, misal barang –
barang mahal. Namun, dia tidak tertarik sekali pada misteri.
Sementara orangtua mereka mengurus berkas – berkas
pemindahan, Jason dan Julia tetap tinggal di Argo Manor bersama Nestor, si
penjaga rumah dan Rick Banner, teman baru mereka. Yaa..
Argo Manor adalah nama rumah menawan di tepi tebing tersebut. Di rumah itu mereka bertiga, Jason, Julia, dan
Rick bersenang – senang. Mulai dari membuat peta rumah yang super besar itu
hingga berenang di laut. Sebentar saja Jason sudah sangat menyukai Kilmore
Cove, Argo Manor, dan tentu jauh dari hiruk pikuk kota. Tak seperti saudarinya,
Julia, dia sangat menyukai kota besar serta kebisingannya dan hiruk pikuknya.
Selama mereka bertiga bermain – main di teluk kecil, Nestor si pengurus rumah
selalu mengawasi mereka dari puncak menara dan tentu itu membuat mereka tidak
nyaman sekaligus penasaran.
Hujan turun! Mereka segara berlari untuk masuk ke rumah.
Namun saat melewati anak tangga dari batu yang berada di sisi tebing, Jason
tergelincir dan jatuh. Jason segera mencakar – cakar dinding untuk mencari
pegangan dan berhasil! Dia bergantung pada sebuah celah di batu dengan kedua
tangannya. Panik! Itulah yang Julia dan Rick lakukan. Namun Jason hanya
merasakan ketenangan. Julia dan Rick segera membuat tali dengan merobek handuk
mereka untuk menarik Jason. Saat Jason meraba – raba dinding untuk mencari
celah lain, dia menemukan lubang yang berisi sebuah peti kayu kecil yang
dibungkus oleh kain.
Segera setelah sampai di rumah, mereka bertiga segera
membuka kotak tersebut dan menemukan puluhan bola kecil berwarna coklat yang
terbuat dari tanah liat dan segulung perkamen kuno dalam bahasa yang tak mereka
mengerti. Dengan bantuan dari banyak kamus dari perpustakaan Argo Manor,
akhirnya mereka dapat memecahkan kode – kode tersebut. Mereka terus harus
memecahkan kode – kode ataupun misteri yang ada. Tanpa terasa mereka terlibat
cukup jauh! Hingga mereka berhasil membuka pintu rahasia yang berada di
belakang lemari dan masuk ke dalamnya. Di dalam pintu tersebut banyak kode –
kode ataupun misteri yang harus mereka pecahkan agar mereka dapat terus
melanjutkan petualangan dan memuaskan keingintauan mereka. Julia pun yang
awalnya tidak tertarik, makin lama dia makin tertarik dengan misteri ini.
Jalan di belakang pintu itu berakhir pada sebuah kolam
dengan kapal antik bernama Metis. Mereka bingung untuk apa ada sebuah kapal di
dalam gua? Lalu apa yang harus mereka lakukan sekarang? Mereka melihat sebuah
tangga di seberang kolam, sehingga tentu mereka harus mengendarai Metis untuk
sampai ke seberang. Ternyata, Metis adalah kapal ajaib yang akan membawa mereka
kemana pun dan kapanpun. Dan mereka berada di Mesir Kuno!!!! Dan di sinilah
petualangan mereka dimulai .. bisakah mereka menyelesaikan petualangan ini dan
melawan si ratu pencuri, Oblivia Newton.
http://ourdreamsandhopes.blogspot.co.id/2016/02/resensibuku-judul-ulysses-moore-pintu.html
KOPASKA13 16:25 New Google SEO Bandung, Indonesia
Telah tersedia terbitan berkala Majalah Islam Ar-Risalah Edisi 184,
Bulan Oktober 2016
KOPASKA13
12:58
New Google SEO
Bandung, IndonesiaSelamat Datang di Komonitas Pecinta Perpustakaan SMP Negeri 13 Semarang
Laman ini adalah Laman yang dibangun oleh perpustakaan dengan tujuan sebagai sarana komunikasi antar pengelola dengan pengguna perpustakaan serta sebagai sarana publikasi layanan dan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Diharapkan dengan keberadaan situs ini semakin memperlancar komunikasi antara pengelola perpustakaan dengan pengguna perpustakaan serta pengguna mengetahui layanan dan koleksi-koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan. Semoga dengan keberadaan laman ini layanan serta koleksi yang dimiliki perpustakaan dapat lebih optimal diakses oleh pengguna perpustakaan.
Melalui laman ini pengguna perpustakaan dapat mengetahui layanan yang disediakan perpustakaan, info keanggotaan, berita seputar perpustakaan dan publikasi yang dihasilkan oleh seluruh sivitas akademika SMP Negeri 13 Semarang.
Unit Perpustakaan SMP Negeri 13 Semarang
"Bacalah sebelum bertanya"
KOPASKA13
08:30
New Google SEO
Bandung, Indonesia